Selasa, 26 Mei 2015

“KONSEP AGAMA DALAM MATEMATIKA” ( Antara Plus dan Minus ) Karya : Slamet Priyadi

Slamet Priyadi

“SKONSEP AGAMA DALAM MATEMATIKA”
( A n t a r a  P l u s  dan Minus )
Karya : Slamet Priyadi

Ada acuan hitung-hitungan menurut matematika
Ilmu yang konsep berpikirnya berdasarkan logika
Logis matematis dan bisa dibuktikan secara fakta
Menurutku harus dikritisi secara matematik pula
Mungkin saja pendapatku ini tidak logis eksakta

Mari kita bahas,  satu ditambah satu hasilnya dua
Dan, satu dikalikan dua pun hasilnya ada dua juga
Empat dibagikan dua hasilnya berjumlah dua juga
Itu cuma hitung-hitungan yang paling sederhanya
Di  sekolah dasar kita pasti telah mempelajarinya

Marilah kita kaji bersama tentang plus dan minus
Tentang ilmu hitungan matematik yang tergenius  
Terkonsep,  plus dikalikan plus hasilnya tetap plus
Dan, jika minus dikalikan minus maka jadilah plus
Jika plus dikalikan minus, hasilnya menjadi minus

Sekarang kita pikirkan secara logika matematika
Plus itu ada, angkanya ada 1, 2, 3 dan seterusnya
Angka-angka itu pun bisa dibuktikan secara nyata
Contoh, 1 buah apel 2 buah kepel 3 buah mangga
Plus  dikalikan plus,  hasilnya plus, itu fakta nyata

Sekarang, mari kita beralih bicara tentang minus
Minus, suatu bilangan angka yang tak bisa serius
Bilangan angkanya saja minus lebih kecil dari nol
Angka nol saja, bendanya tak bisa terlihat nongol
Apa lagi minus yang notabene lebih kecil dari nol

Minus itu ada tak berujud tak nampak bendanya
Hanya bisa dibayangi dalam bentuk simbol-simbol
Tapi saat minus dikalikan minus hasil bisa jadi plus
Plus itu ada,  semestinya menjadi semakin tak ada
Itu konsep matematika yang utamakan pikir logika

Jika begitu adanya, berarti dalam ilmu matematika
Pun akui sesuatu yang tidak memiliki konsep logika
Irasional tak masuk akal tak bisa dibuktikan nyata
Ya, memang!  Di dalam referensi ilmu matematika
Bilangan itu, disebutnya dengan bilangan irasional
Suatu bilangan yang sama sekali  tidak masuk akal

Dari analisa tersebut di atas maka bisa kita simpulkan:

Kesimpulan pertama...
Ilmu matematika meskipun mengedepankan logika
Miliki konsep dasar satukan logika dan non logika
Matematika miliki sketsa pikir tentang kehidupan
Dari tak ada lalu menjadi ada dan kembali tak ada
  
Kesimpulan kedua...
Minus itu negatif, dan kebanyakan orang-orang
Mengidentikkannya dengan perbuatan yang buruk
Tetapi kenyataannya dan faktanya dalam kehidupan
Sering sesuatu yang kita anggap buruk dan negatif
Faktanya, justru sebaliknya adalah baik dan positif
Selanjutnya sesuatu yang kita anggap baik dan positif
pada kenyataannya justru tidak benar malah negatif

Kesimpulan ketiga...
 Jelasnya, antara plus dan minus, antara positif dan negatif
Antara kebaikan dan keburukan selalu berjalan bersamaan
Selalu berjalan beriringan, akan selalu berjalan berdampingan
Akan selalu bersatu, selalu  bersama-sama dalam satu ikatan
Dalam keseimbangan di sepanjang waktu di sepanjang zaman

Kesimpulan keempat...
Keduanya adalah harmoni hitam putih dalam satu kesetaraan
Buat dunia ini jadi berwarna indah dipenuhi roman kehidupan
Bagai instrumen musik piano terdiri atas tut putih, tut hitam
Seperti wayang Semar yang berwajah putih, berbadan hitam
Seperti sebuah komposisi lukisan yang penuh warna-warna
Merah, putih, hitam, biru, kuning, hijau, Jingga dan lainnya

Kesimpulan kelima...
Dan memang, kehidupan itu adalah sketsa warna-warna
lukisan semesta karya Sang Maha Pencipta, Maha Segala
T u h a n !

Bumi Pangarakan, Bogor
Jumat,16 Mei 2015 - 12:20 WIB