Kamis, 23 Mei 2013

PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) Oleh Slamet Priyadi


Denmas Priyadi│Jumat, 24 Mei 2013│13:14 WIB

Belajar dalam suasana yang menyenangkan
Belajar adalah proses individual, meskipun dalam penerapannya di sekolah kebanyakan ditata secara klasikal akan tetapi tetap, perhatian guru kepada siswa harus individual sebab setiap siswa masing-masing memiliki karakter dan ciri khas serta tingkat perkembangannnya sendiri. Belajar juga merupakan proses social dalam pengertian, belajar di kelas secara bersama-sama dan memecahkan masalah secara kelompok. Ini akan saling menunjang dan saling membelajarkan. Dengan pengertian baik proses pembelajaran secara individual maupun klasikal, keduanya harus dikondisikan dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan, sehingga siswa memiliki kesiapan mental untuk belajar. Belajar juga adalah suatu proses yang berkelanjutan, terus menerus (continuesly) tiada henti. Dalam arti, belajar tentang sesuatu hal adalah sebagai batu loncatan atau pijakan untuk mempelajari hal-hal selanjutnya. Belajar juga merupakan proses membangun makna. Dalam pengertian, setiap proses belajar harus bermakna buat siswa baik pertumbuhan fisik dan perkembangan jiwanya yang dibentuk dalam suasana yang menyenangkan baik bagi siswa maupun guru selaku pendidik  Lain daripada itu, perubahan paradikma dari Mengajar menjadi Pembelajaran (teaching-learning), di dalam penilaian, proses dan hasil belajar harus berlangsung terus menerus dengan perbaikan-perbaikan pada setiap tahapannya (continues improvement).

Dengan demikian PAKEM memiliki arti dan makna pembelajaran yang dirancang agar dapat mengaktifkan siswa, mengembangkan kreatifitas siswa sehingga efektif akan tetapi tetap menyenangkan. Lain daripada itu, diharapkan juga bisa menciptakan suasana lingkungan belajar yang kondusif, bermakna, dan mampu membekali siswa suatu keterampilan, pengetahuan dan sikap dalam menghadapi kehidupan.

Kesimpulannya, PAKEM adalah pembelajaran yang menggunakan berbagai metode, media, melibatkan semua indra, dengan praktik, bekerja dalam tim, memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. PAKEM juga melibatkan multi aspek yaitu, aspek logika, kinestika, estetika, dan etika. Jelasnya pembelajaran ini memerlukan sekali keaktifan, kekreatifan, keefektifan dari siswa dan guru yang tentunya harus dikondisikan dalam suasana lingkungan yang menyenangkan. 

Penulis:
Slamet Priyadi di Kp. Pangarakan - Bogor

Guru dan Prestasi Belajar Siswa Oleh Slamet Priyadi

Denmas Priyadi Blog│Jumat, 24 Mei 2013│08:18 WIB

Guru adalah motivator pembangkit semangat belajar siswa
Elemen yang paling penting dan mendasar dalam sistem pendidikan dan pengajaran di sekolah adalah guru. Oleh karena guru adalah kunci pembuka keberhasilan siswa dan merupakan prajurit utama di lapangan yang berperan sebagai ujung tombak,  berhadapan langsung dengan murid di kelas.  Sikap guru di kelas yang penuh perhatian, akrab dan tidak diskriminatif terhadap siswa bisa memberi dorongan semangat dan motivasi belajar siswa.  Hal ini sebagaimana dinyatakan Jamaludin, 

“Rasa hormat dan penuh kasih sayang yang ditunjukkan oleh seorang guru merupakan syarat utama kesuksesan siswa” [Pembelajaran Yang Efektif, hal. 36]. 

Apabila proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional siswa, ada dialog secara interaktif dan komunikatif besar kemungkinan proses pembelajaran akan berjalan lancar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Berkait dengan hal tersebut di atas seyogyanya guru dalam mengajar di kelas harus:

1.  Sesering mungkin memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang respon siswa terkait dengan   materi pokok bahasan.
2. Menjaga agar pembelajaran fokus pada materi yang telah ditetapkan tidak melantur kemana-mana. Subyek materi yang beragam membuat suasana menjadi tidak focus dan tidak efektif.
3.   Menjaga agar kelas dan siswa terkonsentrasi pada orientasi belajar.
4.  Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, inovatif, kreatif, efektif sehingga siswa dapat leluasa bertanya dan mengungkapkan pikiran dan perasaannya tanpa rasa takut sedikitpun.
5. Menguasai materi pokok bahasan dengan baik dan kompeten. Artinya,  bisa dipertanggungjawabkan secara profesional baik persiapannya, penguasaan diri dalam menyampaikan materi, penyampaian metode pembelajaran yang tepat maupun kemampuan dalam menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa.

Sikap dan prilaku guru yang penuh cinta, bersedia mendengarkan apa yang disampaikan, memberikan kepercayaan kepada siswa, dan tidak mendominasi jalannya proses pembelajaran, juga merupakan faktor penting yang sangat menentukan dalam menciptakan dan membangun suasana belajar yang kondusif yang sudah barang tentu menentukan keberhasilan guru daam mengajar. [<SP>]

Penulis:
Slamet Priyadi di Kp. Pangarakan - Bogor

Mau Maju ? Ya Harus Belajar! Oleh Slamet Priyadi

Denmas Priyadi | Jumat, 24 Mei 2013 | 07:45WIB


Imam Malik
Terus terang saya katakan bahwa, “orang yang merasa dirinya pintar sebenarnya orang bodoh, orang yang pintar adalah orang yang terus menerus mau belajar”.

Ribuan tahun silam, Imam Malik, salah seorang ilmuwan besar muslim itu berkata saat beliau datang memenuhi undangan Khalifah Harun al-Rasyid untuk datang mengajar kedua putra beliau mengkaji kitab al-Muwata. Beliau berkata,“Ilmu itu datang dari lingkungan kalian. Jika kalian memuliakannya, ia jadi mulia. Jika kalian merendahkannya, ia jadi hina”.
Demikian pula saat Khalifah Harun al-Rasyid memerintahkan kedua putranya untuk hadir ke masjid belajar bersama-sama  dengan rakyat, Imam Malik berkata, “Tidak apa-apa, asalkan mereka bersedia duduk bersama dengan jamaah lainnya, dan mereka sama sekali tidak boleh melangkahi bahu jamaah yang lain”. 

Nah, dari peristiwa yang terjadi ribuan tahun silam itu, ada pelajaran yang bisa kita petik bahwa keberhasilan seseorang dalam belajar sangat dipengaruhi oleh motivasi dan sikap sugguh-sungguh dari individu pembelajar. Akan tetapi kebanyakan dari kita belum menyadari sepenuhnya akan hal tersebut. Lihat saja sahabat-sahabat kita saat pelatihan, diklat pengembangan profesi, mahasiswa saat perkuliahan, murid-murid kita di sekolah saat belajar di kelas, bahkan mungkin diri kita sendiri. Senang dan bersukaria sekali jika jam pelatihan, perkuliahan, dan jam belajar kosong. Kegembiraan mereka, atau mungkin kita yang berada di dalamnya laksana orang yang baru bebas-lepas dari hukuman penjara, seperti hewan yang baru lepas dari sangkarnya. Kemudian mereka ngobrol ngalor-ngidul tak ada juntrungnya yang tidak terkait dengan keilmuan, yang penting bagi mereka semua beban dan pikiran menjadi “plong”. Mungkinkah ini cermin dari minusnya atau rendahnya motivasi kita untuk belajar?  
Selain motivasi, prioritas kedua yang ditekankan Imam Malik adalah sikap kita dalam belajar. Belajar harus disikapi secara positif. Kesombongan dan keangkuhan, merasa paling pintar, merasa paling tahu segalanya, merasa paling berkuasa hendaknya jauhkan dan buang dari dalam hati kita. Hal ini sebagaimana dikatakan Imam Malik kepada Khalifah Harun al-Rasyid, “Mereka tidak boleh melangkahi bahu jamaah lain, dan bersedia duduk di tempat mana saja yang luang bagi mereka”. 
Pikiran-pikiran Imam Malik di atas disepakati juga oleh Lorraine Monroe sebagaimana dikutip oleh Ustadz Mohammad Fauzil Adhim dalam buku tulisannya, “Membuka Jalan Ke Sorga”.  Kutipannya adalah sebagai berikut. Pertama, membangkitkan high leved of expectation (tingkat harapan yang tinggi. Memberi motivasi yang tinggi kepada siswa agar memiliki target-target, tujuan, dan cita-cita besar. Kedua, menanamkan keyakinan (bilief) yang kokoh dan kuat sebagai tenaga penggerak untuk melakukan yang terbaik (the spirit of excellent).

Dari pemikiran Imam Malik dan Lorraine  Monrou itu, maka bisa kita simpulkan bahwa dalam  belajar harus dilandasi dengan motivasi. Jadi upaya awal yang harus dilakukan dalam belajar adalah memiliki motivasinya terlebih dahulu sebelum mempelajari teknik-tekniknya. Oleh karena motivasi yang kuat menunjukkan karakter yang kuat.

Referensi:
Dwi Budiyanto, “Prophetic Learning”. Pro-U Media, 2009, Yogyakarta
Penulis:

"KARYA SISWA DAN GURU": Mau Maju ? Ya Harus Belajar! Oleh Slamet Priyadi: Denmas Priyadi | Jumat, 24 Mei 2013 | 07:45WIB Imam Malik Terus terang saya katakan bahwa, “orang yang merasa dirinya pintar...

Senin, 20 Mei 2013

Soal UAS Seni Budaya Musik Kls X / Kls XI IPA & IPS TP 2012 - 2013 SMAN 42 Jakarta

Denmas Priyadi BlogSenin, 21 Mei 201310:50 WIB 
SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) SENI BUDAYA / MUSIK KELAS X

Satuan pendidikan    :   SMA Negeri 42
Mata pelajaran          :   Seni budaya / Seni musik
Tahun pelajaran        :   Mengekspresika diri melalui karya seni music
Kelas / Semester        :   X / Genap
Kompetensi dasar      :   Mengungkapkan gagasan kreatif serta megaransir lagu
                                                     Dengan beragam teknik, media, dan materi musik /  lagu non tradisional.
Indikator                    :   setelah melalui proses pembelajaran siswa dapat membaca dan menulis notasi musik (Not angka dan notasi balok.

S O A L :

A.   Tulislah  not-not berikut pada paranada yang tersedia dalam  lembar jawaban yang sudah    kamu terima !

 1.    Pada birama ke 1, tulislah!

        a.  Not 1/4 di garis paranada ke 3,
        b.  Not 1/4 di spasi 2,
        c.  Not 1/4 dI garis ke 2
        d.  Tanda diam 1/4 di spasi ke 2 dan 3

2.    Pada birama ke 2, tulislah!

       a.  Tanda diam 1/8 di spasi 2 dan 3
       b.  Not 1/8 di spasi ke 3
       c.  Not 1/8 di garis 1
       d.  Not 1/8 di spasi 1

3.    Tulislah pada birama ke 3 :

       a.  Not 1/16 di spasi 2
       b.  Not 1/16 di garis 2
       c.  not 1/16 di spasi 1
       d.  Not 1/16 di garis 1

4.   Tulislah pada birama ke 4 :
     a.  Tanda diam 1/8 di spasi 2 dan 3
     b.  Tanda diam 1/4 di spasi 2 dan 3
     c.   tanda diam  1/2 di atas garis ke 3
     d.   Tanda diam penuh 1/1 di bawah garis ke 4

B.  Salinlah ke dalam notasi balok, notasi angka lagu “Ibu Kita Kartini” ciptaan, W.R. Soepratman berikut ini dengan nada dasar F = do ( 1 mol )!
 
“IBU KITA KARTINI”
 
F = do                                                 Ciptaan:
4/4 Moderato                                W.R. Soapratman
     __                      __                     __.
1  .  2  3  4   5  .  3  1  . │ 6  .  1  7  6 │ 5  .  .  . │
I – bu kita      Kar-tini           putri  seja – ti
     __                                          __
4  .  6  5  4 │ 3  .  1  . │ 2  .  4  3  2  │ 1  .  .  . │
Putri  Indo-ne-sia         Harum  namanya
     __                      __                     __.
1  .  2  3  4   5  .  3  1  . │ 6  .  1  7  6 │ 5  .  .  . │
I – bu kita      Kar-tini          pendekar bangsa
     __                                          __
4  .  6  5  4 │ 3  .  1  . │ 2  .  4  3  2  │ 1  .  .  . │
Pendekar kaumnya      untuk merde-ka

R e f f :
     __                 ______                        __
4  .  3  4  6 │ 5  6  5  3  1  3 │ 2  .  3  4  5 │ 3  .  . │
Wahai ibu   kitakartini  putri yang  mulia
     __                 ______                        __
4  .  3  4  6 │ 5  6  5  3  1  3 │ 2  .  4  7  2 │ 3  .  . ║
                                                                  .                                                         
Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia

 Penulis:
 Slamet Priyadi
 
SOAL ULANGAN SEMESTER SENI BUDAYA/MUSIK KELAS XI IPA & IPS

        Satuan pendidikan    :  SMA Negeri 42
        Mata pelajaran          :  Seni budaya/Seni musik
        Tahun pelajaran        :  Th. 2012 - 2013
        Kelas / Semester        :  XI IPA-IPS/ Genap
 Standar kompetensi :  Mengekspresikan diri melalui karya seni musik 
 Kompetensi dasar     : Mengembangkan gagasan kreatif serta mengaransir / merancang karya musik dengan menggali beragam proses/teknik, prosedur, media dan materi musik non tradisional Nusantara

Indikator:

1.        Membuat aransemen musik sederhana sesuai dengan prosedur  dan teknik
2.        Menyusun notasi sesuai nilai nadanya serta membuat dan menulis lirik/ syair lagu


S O A L   

1.      Tulislah notasi balok dan notasi angka lagu “Bagimu Negri” kedalam nada dasar,
 do=G (1#) serta berikan syairnya dibagian bawah notasi angka lagu tersebut.
Kerjakan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah penulisan lagu.

2.      Susunlah nada-nada dibawah ini dan tentukan nilai nadanya :

5 i i 7 5 6 3 2 1 1 2 2 1 2 3
3 2 6 5 4 3 2 1 3 2 i 7 6 5
5 6 6 7 5 3 2 1 3 2 3 5 2 3 2 1
5 6 6 7 5 3 2 1 5 3 2 3 5 5 6 i

·         Kerjakan dengan notasi angka
·         Buatlah lagu kedalam  birama 4/4
·         Jumlah birama harus genap (8,12,16,20,atau 24 birama)
·         serta berikan syair dan judulnya


 Penulis:
Joko Novarianto