“MENGAIS SANG PELUKIS PERINTIS”
( R.Saleh Syarif Bustaman 1807-1880 )
Karya
: Ki Slamet 42
Di
sekitar pertengahan abad, kesembilan belas
Saat
pelukis Indonesia, terikat kuat acu gagas
Dengan
gaya tradisi daerah, dalam toreh kuas
Bersifat
ritual, mistis, agamis, aktifitas religias
Ornamentis,
dekoratif, ilustratif dalam wawas
Muncul
pelukis dengan gaya lukis lebih tuntas
Dialah,
Raden Saleh Syarif Bustaman namanya
Seorang
pelukis ternama Indonesia dari Jawa
Yang
melukis berbeda darilah gaya sebelumnya
Cara
buat easelpainting lukisan bentuk
pigura
Yang
mengacu pada gaya lukis Barat di Eropa
Mampu
melukis naturalis teknik modern media
Tahun
seribu delapan ratus tujuh, ia dilahirkan
Darilah
seorang ibu, Mas Ajeng Zarip Hoesean
Saat
usia sepuluh dasa, Saleh Syarif Bustaman
Disekolahkan
ke“volk–school” oleh sang paman
Pejabat
Bupati Semarang yang segera serahkan
Ke
atasannya di Jakarta ‘tuk enyam pendidikan
Saat
pelajaran,ia sama sekali tak memperhatikan
Ia
justru menggambar dengan penuh keasyikkan
Namun,
gurunya tak marah malah terpesonakan
Oleh
gambar karya Raden Saleh Syarif Bustaman
Yang
dibuat dalam buku tulisnya saat pelajaran
Yang
begitu teramatlah indah dan mengagumkan
Karena
kepandaiannya melukis secara natuaralis
Oleh
Prof. Caspar Reinwardt, sosok yang realis
Pendiri
Kebun Raya Bogor, yang juga sekali gus
Direktur
Pertanian,Kesenian,Ilmu Pengetahuan
Menilai
Raden Saleh, amat memiliki kepantasan
Untuk
peroleh ikatan dinas dari pemerintahan
Dan,
secara kebetulan sekali di departemennya
Ada
pelukis Belgia, dia A.A.J Payen namanya
Yang
memang sengaja ditugaskan dari Belanda
Untuk
melukis pemandangan alam Pulau Jawa
Hasil
lukisannya akan dibawa ke ke negaranya
Hiasan
kantor Departemen Kolonieen Belanda
Tertarik
dengan bakat melukis dari Raden Saleh
A.A.J.
Payen pun membimbingnya dengan sareh
Kepada
Raden Saleh ia hanya berikan bimbingan
Selami
seni lukis Barat dalami teknik penciptaan
Payen
mengajak Raden Saleh berputar kelilingan
Di
sekitarJawa cari model pemandangan lukisan
Terkesan
sangat dengan bakat anak didiknya itu
A.A.J.
Payen pun mengusulkan dengan tak ragu
Kepada
Pemerintah Belanda yang pada waktu itu
Diperintah
Gubernur Jendral Van der Capellen
Agar
Raden Saleh, dapatlah belajar ke Belanda
Usulan
Payen disetujui setelah melihat lukisannya
Satu
lukisan karya Raden Saleh bergaya romantis
Yang
merupakan cermin, kuatnya rasa
nasionalis
Peristiwa
penangkapan P.Diponegoro yang tragis
Oleh
Jendral De Cock, di Karesidenan Magelang
Dalam
lukisan tersebut digambarkan rasa gamang
Dan
hormat Jendral De Cock pada P.Diponegoro
Semasa
mendalami pelajaran melukis di Belanda ini
Raden
Saleh dianggap sosok pelukis yang mumpuni
Dan,
jadi pesaing berat bagi sesama pelukis
muda
Diceritakanlah,
konon para pelukis muda Belanda
Sampai
terkesima dengan lukisan sekuntum bunga
Saking
miripnya,kumbang hinggap pada lukisan itu
Meskilah
Raden Saleh banyak mendapat cemoohan
Diejek,
dihina, dan dicap sebagai pelukis rendahan
Namun
dia tetap tabah, tak mau mempedulikannya
Dibenaknya
Cuma satu, seni lukis pilihan hidupnya
Diapun
terus berlatih keras meningkatkan kualitas
Sebagai
pelukis, di Belanda Saleh mulai dikenal luas
Selain
belajar melukis, di Belanda pun, Raden Saleh
Mendalami
ilmu pasti, pesawat dan ilmu ukur tanah
Bahkan
sebab kualitas teknik melukisnya yang sareh
Yang
tidaklah dimiliki pelukis muda Belanda lainnya
Raja
Willem I,izinkan Raden Saleh tinggal di Belanda
Raja
Willem II mengirim Saleh ke Dresden, Jermania
Di
Jermania, Raden Saleh tinggal selama lima tahun
Dengan
status, tamu kehormatan Kerajaan Jerman
Pada
tahun seribu delapan ratus empat puluh tiga
Meneruskan
belajar melukisnya ke Weimar, Jerman
Setahun
kemudian raden Saleh kembali ke Belanda
Di
sana ia menjadi seorang pelukis istana kerajaan
Meski
demikian, jiwa seninya belum jua terpuaskan
Menurut
pikirannya seni lukis Belanda tidak brilian
Tiada
memiliki ciri karakter yang unik, dikarenakan
Selalulah
mengacu dan menyerap seni lukis Prancis
Seiring
waktu yang terus berlalu berputar berbaris
Wawas
Raden Saleh semakin tinggi dalam seni lukis
Tiadalah disadari dia pun terpengaruh seni Prancis
Bermula
kekagumannya, pada karya tokoh Romantis
‘Eugene
Delacroix’ seorang pelukis termuka Prancis
Yang
menjadi inspirasi Raden Saleh di dalam melukis
Maka
muncul karya lukis Raden Saleh yang romantis
Dan
dinamis, gambaran sifat agung, kejam dan sadis
Bareng
dengan pecahnya, Revolusi Febuari di Paris
Tahun
seribu delapan ratus, empat puluh
delapan
Bersama
Horace Verner, pelukis kenamaan Prancis
Hijrahlah
ke Aljazair, untuk tinggal beberapa bulan
Dari
sini muncul inspirasi untuk buat tema melukis
Tentang
geliat kehidupan satwa liar di padang pasir
Dari
hasil pengamatannya itu hasilkan karya lukisan
Yang
berukuran besar yang bertemakan perjuangan
Seperti
lukisan berjudul,‘Pergulatan Singa dan Ular’
Lukisan
yang dibuat, Raden Saleh pada tahun 1839
Kemudian
lukisan ‘Perburuan Harimau’ tahun 1846
‘Perkelahian
dengan Singa’, yang dibuat tahun 1879
Kembara
langlang jagad, Raden Saleh pun berakhir
Ia
bersama dengan itrinya pun kembali ke tanah air
Di
tanah Jawa, R Saleh dipercaya jadi konservator
Pada
satu ‘Lembaga
Kumpulan Benda-benda Seni’
Di
Batavia, dia bersama
istrinya tinggal di Cikini
Di
sebuah gedung indah, hasil rancangnya
sendiri
Karena
cintanya terhadap alam, dan dunia binatang
R
Saleh beri separuh halaman rumahnya yang lapang
Kepada
pengelola kebun binatang, buatlah digalang
Kini,
kebun binatang itu jadi‘Taman Ismail
Marzuki’
Sedang
rumah tinggalnya jadi ‘Rumah Sakit Cikini’
Sebagaimana
yang bisa kita lihat sampai sekarang ini
Pada
tahun seribu delapan ratus tujuh puluh lima
R.
Saleh bersama istrinya, berangkat lagi ke Eropa
Tahun
seribu delapan ratus, tujuh puluh
delapan
Kembali
lagi ke Jawa, selanjutnya mereka berdua
Tinggal
menetap di Bogor, sampai akhir hayatnya
R.Saleh
Syarif Bustaman wafat pada 23 April 1880
Untuk
memperingati tiga tahun wafatnya, R.Saleh
Diselenggarakan
pameran-pameran lukisan R.Saleh
Di
Amsterdam. Lukisan-lukisan yang
dipamerkan,
Ialah
‘Hutan Terbakar’, ‘Berburu Kerbau di Jawa’
Dan
peristiwa‘Penangkapan Pangeran Diponegoro’
Di
istana kediaman Residen Magelang,Jawa Tengah
Lukisan-lukisan
karya R Salehtersebut dikirim oleh:
Raja
Willem III, dan Paneran Van Saksen C. Gotha
Tahun
1969,Pemerintah Indonesia beri penghargaan
Dan
apresiasi yang tinggi lewat instansi Depdikbud
Secara
anumerta, berupa Piagam Anugerah
Seni
Sebagai
sang tokoh, Perintis Seni Lukis
Indonesia
Bumi Pangarakan, Bogor
Minggu, 16 Agustus 2015 - 13:45 WI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar