Denmas Priyadi Blog │ Selasa, 14 Mei
2013 │ 11:07 WIB
Pembelajaran menggunakan metode ceramah |
Dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran di
kelas guru menggunakan berbagai macam metode pembelajaran. Berikut adalah
metode-metode pembelajaran yang sudah umum digunakan oleh guru sebagai seorang
pengajar dan pendidik di kelas:
1.
Ceramah
Metode
ceramah merupakan cara penyajian materi pembelajaran melalui penuturan secara
lisan. Dalam arti, penjelasan langsung
kepada sekelompok siswa di kelas. Metode ceramah ini sampai sekarang masih
sering, dan acapkali digunakan oleh para guru dan para instruktur dalam
menyampai materi pembelajara. Hal ini oleh karena guru biasanya belum merasa
puas jika dalam mengelola pembelajaran tidak melalukan ceramah. Begitu pula
dengan para siswa, pada umumnya mereka masih terbiasa dengan dengan metode ini,
sehingga mereka beranggapan ada guru berceramah di kelas berarti ada pelajaran,
tidak ada guru berceramah di kelas berarti tidak ada pelajaran.
Metode ceramah adalah salah satu cara
dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.
a.
Kelebihan dan kelemahan metode ceramah
Ada
beberapa alasan mengapa metode ceramah sering digunakan. Alasan ini sekaligus
merupakan keunggulan metode ini.
1) Ceramah
merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. Murah dalam arti,
proses ceramah tidak memerlukan peralatan dan perlengkapan yang rumit seperti
pada metode demonstrasi atau peragaan.
Sedangkan mudah berarti ceramah hanya mengandalkan suara guru.
2) Ceramah
dapat menjangkau penyajian materi pembelajaran yang lebih luas. Ini berarti
banyak materi pembelajaran yang dapat dirangkum dan dijelaskan pokok-pokoknya
saja oleh guru dalam waktu singkat.
3) Ceramah
dapat terfokus hanya pada pokok-pokok materi inti. Dalam arti, guru dapat
mengatur pada materi mana yang menjadi prioritas sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan indicator yang ingin dicapai.
4) Dengan
metode ceramah, guru dapat memantau keadaan kelas, karena kelas sepenuhnya
menjadi tanggung jawabnya saat menyampaikan materi pembelajaran.
5) Dengan
metode ceramah pengorganisasian kelas menjadi lebih sederhana dan praktis, oleh
karena tidak membutuhkan persiapan-persiapan yang macam-macam. Asal kan siswa
dapat menempati posisi tempat duduknya dan mendengarkan materi pembelajaran
yang disampaikan guru, itu sudahlah cukup.
Adapun kelemahan-kelemahan metode ceramah ini,
antara lain:
1) Materi
yang dikuasai siswa terbatas hanya pada apa yang telah dikuasai dan disampaikan
guru. Ini merupakan kelemahan yang paling dominan pada metode ceramah, oleh
karena apa yang telah disampaikan guru itulah yang diperolehnya dan
dikuasainya.
2) Penyampaikan
ceramah yang tidak dibarengi dengan peragaan dan contoh-contoh hanya bersifat
verbalistik dan menbosankan. Ini merupakan kelemahan yang dimiliki metode
ceramah, karena guru dalam penyajiannya hanya mengandalkan bahasa verbal sedangkan
siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Di sisi lain kemampuan siswa
secara auditif berbeda-beda, termasuk dalam menangkap materi pembelajaran
melalui pendengaran.
3) Kemampuan
guru berbicara dan bertutur kata-kata yang tidak baik, acap kali menjemukan dan
membosankan siswa, sehingga siswa menjadi tidak memperhatikan materi
pembelajaran, mengantuk atau mengobrol dengan teman sebangkunya. Jika mereka
diam akan tetapi pikirannya kemana-mana
sebab tidak mengerti dengan apa yang disampaikan guru sebab
penyampainnya tidak menarik.
4) Dengan
metode ceramah, sangat sukar untuk mengetahui apakah siswa sudah mengerti dan
sudah memahami dengan apa yang telah disampaikan guru. Ketika guru mengadakan
pertanyaan pada umumnya lebih banyak yang diam dan tidak menjawab pertanyaan,
meskipun tentu tidak semua siswa seperti itu.
(
Referensi: “BAHAN AJAR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU” – UHAMKA 2009 )
2. Demonstrasi
Metode demonstrasi memberikan kepercayaan kepada siswa untu berkreatifitas |
Metode
demonstrasi adalah salah satu metode pembelajaran yang penekanannya lebih
terfokus pada penyajian pelajaran secara peragaan. Artinya metode ini lebih
pada mempertunjukkan atau memperagakan kepada siswa bagaimana jalannya suatu
proses, situasi, langkah-langkah sesuatu agar bisa dicapai secara banar dan
tepat. Metode demonstrasi dalam
praktiknya lebih banyak menggunakan media tertentu sebagai instrument bantu
baik secara nyata atau tiruan sesuai dengan materi pelajaran yang akan
diberikan kepada siswa. Dalam metode ini
guru dapat menyajikan, memperagakan dan mendemonstrasikan materi pembelajaran
secara kongkret dengan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri
a. Kelebihan metode demonstrasi,
Dengan
menggunakan metode demonstrasi, penyajian materi pembelajaran secara verbal dapat dikurangi oleh karena siswa
memperhatikan secara langsung materi yang diberikan yang kemudian
mempraktikkannya.
1) Proses pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan,
Menarik dan menyenangkan oleh karena siswa bukan saja mendengar,
melainkan melihat dan menyaksikan
langsung materi pembelajaran yang diperagakan guru.
2)
Siswa mempunyai kesempatan untuk membandingkan antara teori dan realita,
Dengan menyaksikan dan
mengamati langsung proses penyampaian
pembelajaran yang diperagakan guru,
siswa akan mempunyai kesempatan untuk membandingkan antara teori dan
praktik yang sudah barang tentu dapat merangsang motivasi siswa untuk
mempraktikkan langsung pelajaran yang diperolehnya. Dengan begitu siswa akan
tambah dan lebih yakin lagi atas kebenaran materi pembelajaran.
b. Kekurangan metode demonstrasi,
1)
Metode demonstrasi membutuhkan persiapan yang lebih matang,
Tanpa persiapan yang lebih matang, maka proses
demonstrasi akan menghadapi kendala
yang bisa membuat gagalnya tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran menjadi
tidak efektif. Oleh karena itu sebaiknya guru benar-benar mempersiapkan segala
sesuatunya dengan matang dan memadai. Sebelum disajikan sebaiknya guru mencoba
nya terlebih dahulu secara berulang-ulang, hal ini untuk mencegah terjadinya
kegagalan pada saat disajikan kepada siswa.
2) Metode demonstrasi memerlukan
instrument yang lebih lengkap,
Artinya
metode demonstrasi membutuhkan biaya yang lebih mahal ketimbang metode diskusi atau ceramah. Metode ini memerlukan peralatan, bahan serta
tempat yang lebih memadai ketimbang metode diskusi atau ceramah.
Metode demonstrasi membutuhkan
kemampuan yang khusus. Ini
artinya, metode ini memerlukan keterampilan yang lebih dari seorang guru, oleh
karena itu guru dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuan mengajarnya baik
domain kognitif, psikomotorik, maupun
afektifnya. Pendek kata guru harus selalu meningkatkan kompetensi dan
keprofesionalan pedagogiknya.
Pustaka:
Bahan
Ajar Pendidika Dan Latihan Profesi Guru –
UHAMKA 2009
Penulis:
Slamet
Priyadi di Kp. Pangarakan - Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar