Denmas Priyadi│Jumat, 24 Mei 2013│13:14
WIB
Belajar dalam suasana yang menyenangkan |
Belajar adalah proses individual, meskipun dalam penerapannya di sekolah
kebanyakan ditata secara klasikal akan tetapi tetap, perhatian guru kepada
siswa harus individual sebab setiap siswa masing-masing memiliki karakter dan
ciri khas serta tingkat perkembangannnya sendiri. Belajar juga merupakan
proses social dalam pengertian, belajar di kelas secara bersama-sama dan
memecahkan masalah secara kelompok. Ini akan saling menunjang dan saling
membelajarkan. Dengan pengertian baik proses pembelajaran secara individual
maupun klasikal, keduanya harus dikondisikan dalam suasana yang kondusif dan
menyenangkan, sehingga siswa memiliki kesiapan mental untuk belajar. Belajar
juga adalah suatu proses yang berkelanjutan, terus menerus (continuesly) tiada
henti. Dalam arti, belajar tentang sesuatu hal adalah sebagai batu loncatan
atau pijakan untuk mempelajari hal-hal selanjutnya. Belajar juga merupakan
proses membangun makna. Dalam pengertian, setiap proses belajar harus bermakna
buat siswa baik pertumbuhan fisik dan perkembangan jiwanya yang dibentuk dalam
suasana yang menyenangkan baik bagi siswa maupun guru selaku pendidik Lain
daripada itu, perubahan paradikma dari Mengajar menjadi Pembelajaran
(teaching-learning), di dalam penilaian, proses dan hasil belajar harus
berlangsung terus menerus dengan perbaikan-perbaikan pada setiap tahapannya
(continues improvement).
Dengan demikian PAKEM memiliki arti dan makna pembelajaran yang dirancang agar dapat mengaktifkan siswa, mengembangkan kreatifitas siswa sehingga efektif akan tetapi tetap menyenangkan. Lain daripada itu, diharapkan juga bisa menciptakan suasana lingkungan belajar yang kondusif, bermakna, dan mampu membekali siswa suatu keterampilan, pengetahuan dan sikap dalam menghadapi kehidupan.
Kesimpulannya, PAKEM adalah pembelajaran yang menggunakan berbagai
metode, media, melibatkan semua indra, dengan praktik, bekerja dalam tim,
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. PAKEM juga melibatkan multi
aspek yaitu, aspek logika, kinestika, estetika, dan etika. Jelasnya
pembelajaran ini memerlukan sekali keaktifan, kekreatifan, keefektifan dari
siswa dan guru yang tentunya harus dikondisikan dalam suasana lingkungan yang
menyenangkan.
Penulis:
Penulis:
Slamet Priyadi di Kp. Pangarakan - Bogor